Global Warming: Oh Bumiku…!

By: Rosiana Prima Rianti

Bumi kita memiliki atmosfer yang berfungsi untuk melindungi manusia dari pancaran sinar matahari, yaitu dengan menyerap radiasi matahari langsung, sehingga yang sampai ke bumi dapat sesuai dengan kebutuhan manusia. Atmosfer tersusun dari berbagai komponen gas, antara lain Nitrogen, Hidrogen, Oksigen, Ozon, Karbon, dan gas-gas lain dalam jumlah yang sesuai, sehingga tercipta keseimbangan untuk kehidupan manusia.

Tak dapat dipungkiri, seiring dengan makin berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi, manusia dapat menciptakan berbagai produk yang dapat menunjang dan mempermudah kehidupan manusia, seperti mesin pabrik, kendaraan bermotor, AC, Lemari Es, dan produk-produk lain.

 

Namun sayangnya, kita sebagai manusia cendrung lebih mementingkan diri sendiri menikmati kemudahan tanpa memperhatikan dampak negatif yang ditimbulkan pada lingkungan kita. Dan kita tidak sadar, bahwa kelalaian kita itu telah menyebabkan kerusakan besar di bumi yaitu terjadinya “GLOBAL WARMING“ atau pemanasan.

Salah satu penyebab pemanasan global adalah kadar gas karbon dioksida di atmosfer yang berlebihan yang tidak diimbangi dengan peningkatan jumlah O2. Sumber terbesar gas ini berasal dari pembakaran fossil fuel seperti minyak tanah, premium, solar, batu bara, asap rokok dan lain-lain. Belum lagi penebangan hutan liar dan pencemaran air laut menyebabkan jumlah oksigen di atmosfer menjadi berkurang. Dan semua itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dengan makin banyaknya penduduk dunia dari tahun ke tahun, otomatis kebutuhan energi pun makin bertambah.

Tidak hanya itu, lemari Es, AC, tempat tidur busa dan parfum beralkohol juga mengandung FREON yang dapat merusak ozon. Padahal kita tahu ozon berfungsi untuk melindungi manusia dari pancaran sinar Ultra Violet ( UV ). Apabila lapisan ozon ini berlubang, maka manusia akan terpancar sinar UV setiap hari dan tentu saja ini dapat menyababkan kanker kulit yang sangat berbahaya.

Dampak pemanasan global sangat besar. Jika suhu di bumi terus naik, maka es di kutub akan mencair dan terjadilah penigkatan volume air laut. Bila dibiarkan, lama – kelamaan pulau – pulau di dataran rendah akan tenggelam tertutup air laut.

Iklim bumi makin kacau akibat makin pekatnya gas rumah kaca (karbondioksida) di atmosfer.  Musim panas makin menyengat dan musim hujan tak terkendali, hal ini menyebabkan bencana banjir dan badai tak dapat di hindarkan lagi.

Suhu yang sangat panas menyebabkan penguapan sumber air yang berlebihan sehingga di musim kemarau banyak sungai – sungai yang kekeringan. Jika kadar karbon dioksida terus meningkat dan oksigen semakin berkurang, maka dampak yang paling berbahaya dari pemanasan global adalah kepunahan dari sebagian besar ekosistem di dunia termasuk manusia.

Lalu, apakah ada yang dapat kita lakukan untuk mengatasi pemanasan global?

 

Jelas ada! Pertama, mengurangi pemakaian fossil fuel sebanyak-banyaknya. Misalnya, mengganti sumber energi dari fossil fuel dengan sumber energi matahari, panas bumi, angin, gelombang laut, dan energi nuklir. Jika sumber-sumber energi tersebut dimanfaatkan maksimal, niscaya udara makin bersih dan sedikit gas karbon dioksida. Ini akan mengakibatkan suhu di bumi makin sejuk.

Kedua adalah penghijauan kembali lahan-lahan di permukaan bumi, termasuk penggalakan reboisasi hutan. Makin tipisnya jumlah pepohonan di permukaan bumi, berakibat makin sedikitnya pohon yang bisa mengubah gas karbon dioksida menjadi gas oksigen yang amat dibutuhkan makhluk hidup. Penghijauan termasuk di wilayah tandus seharusnya menjadi proyek global untuk mengantisipasi datangnya global warming dengan segala implikasinya.

Ketiga adalah dengan mengurangi penggunaan AC, lemari es, dan parfum beralkohol dengan produk yang lebih aman agar penipisan ozon tidak semakin luas. Dan yang tidak terlupakan, hindari budaya merokok karena jika 100 juta orang saja merokok, bisa dibayangkan seberapa banyak asap polusi yang dihasilkan.

Jika semua manusia di seluruh bumi bersatu untuk mengatasi fenomena global warming tersebut, niscaya ancaman bahaya mengerikan dapat dihindarkan. Persoalannya, maukah setiap negara dan bangsa bekerja sama untuk menyelamatkan bumi?

 

Sumber:

http://nadaegan.blogspot.com/2006/08/my-best-people.html

http://www.indonesiaindonesia.com/karlina-maryadi

http://wongtmgloveaworld.blogspot.com       

Leave a comment